Tiongkok vs Asean 'ngotot' punya Laut Natuna
mbah subowo
Coba bayangkan Unclos PBB 'mbah'nya soal hukum laut itu masih ditantang oleh Tiongkok yang punya "Nine dash line" alias 'Sembilan garis putus-putus'. Tiongkok jelas melawan PBB. Dan Tiongkok terus menerus "ngotot" merasa benar sendiri, demikian juga negara Asean juga ngotot punya anggapan komunal Unclos adalah mutlak benar!!
Laut Natuna jadinya ajang ngotot-ngototan, apa gak ribet penyelesaiannya? Tidak pernah selesai sampai perang Tiongkok vs Taiwan terjadi. Seperti Rusia yang dikeroyok oleh Nato cs, Tiongkok juga akan mengalami hal sama, tapi masalahnya Taiwan adalah sebuah pulau, jadi agak sulit untuk mengirim senjata, kecuali diterjunkan dari udara atau cara lain.
Sepertinya keputusan Tiongkok bisa dibaca: jika prajurit AS, Nato memasuki Ukraina, maka Tiongkok boleh jadi akan menyerang Taiwan. Lantas bagaimana dengan Laut Natuna yang jadi ajang ngototan antara negara Asean vs Tiongkok. Ya, Asean di'bombong' AS akan kompak menyerbu pangkalan militer di kepulauan Spratley, Paracel dan lainnya.
Pada akhirnya Tiongkok harus menghadapi perang di dua front satu Laut Natuna dan front dua pulau Taiwan yang dibantu Jepang, AS. Sementara Korut akan mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk menyerang Korea Selatan. Begitulah dengan "nine dash line" Tiongkok menyeret negara Asean ke dalam kancah perang.
Jika gerakan intelejen Tiongkok mampu meredam front Laut Natuna melalui operasi terselubung sehingga tidak ada satu pun negara Asean yang ikut perang, dan memilih netral. Maka Tiongkok boleh jadi mampu menguasai Taiwan dengan mudah.
Sekian untuk sekali ini.
*****