Siapa pihak yang kalah perang di Ukraina?
mbah subowo
Buktinya Ukraina tanpa tank tidak bisa buat apapun. Konon selain tank Ukraina ngaku tidak punya pesawat tempur dan rudal jarak jauh. Terus buat apa dia berperang kalau tidak punya peralatan? Dia mengandalkan dukungan negara lain (Barat) dengan asumsi bahwa Rusia adalah musuh Nato, AS, Uni Eropa, kira-kira begitu. Ukraina berpikir bagaimana memanfaatkan permusuhan Barat terhadap Rusia demi keuntungan Ukraina yakni agar mau membantunya melawan Rusia. Mungkinkah cara berberang bagai ini bisa memenangkan pertempuran?
Masa’ mau memenangkan perang minta dulu tank ke negara lain… Bukankah itu sama saja membuat rayuan agar negara Barat mau membantunya dengan keyakinan Ukraina bakal memenangkan pertempuran.
Ada juga jenis cara berperang semacam ini. Lantas adakah pilihan lain?? Memang tidak ada pilihan, dan konyolnya negara lain masih percaya dengan segala bantuan itu bisa menundukkan Rusia.
Dalam posisi seperti itu Ukraina masih koar-koar meremehkan Rusia, Ukraina berani menunjukkan amarah jika sedikit saja Rusia tampil di arena pergaulan Internasional. Ngaca, dong!
Apakah dia tidak berfikir bahwa Barat cuma ingin bermain-main saja dengan segala bantuan alutsista yang mereka berikan? Barat bahkan tidak peduli apakah itu bisa mengubah situasi pertempuran atau tidak. Barat sama saja dengan Ukraina, tidak punya pilihan lain selain memberikan apa yang diminta oleh Ukraina.
Dengan meminta-minta alutsista dari Barat seolah Ukraina ingin memperpanjang perang karena tidak mau kalah sekarang juga. Alutsista apapun rasanya hanya mengulur-ulur kehancuran belaka.
Masa lupa tiap kali rudal-rudal Rusia terus menghancurkan Ukraina, apa itu bisa diatasi dengan tank-tank Barat? Bukankah sebaiknya Ukraina riset bikin rudal sendiri. Kalau bisa yang jarak jauh.
Akhir kata kita tunggu setelah tidak ada permintaan Ukraina akan alutsista lagi mungkin perang baru bisa dianggap mulai melambat hingga terhenti.
Sekian untuk sekali ini.
*****