'Ngototnya' Tiongkok dengan 'Nine Dash Line'

 'Ngototnya' Tiongkok dengan 'Nine Dash Line'

mbah subowo

Jaminan keamanan bagi Tiongkok terpenting salah-satunya dengan menguasai  Laut Natuna Utara, sama dengan Rusia yang demi jaminan keamanan yang itu juga ngotot menguasai wilayah Selatan dan Timur Ukraina selingkaran Laut Azov. Rusia ingin menguasai Laut Azov sepenuhnya sama dengan Tiongkok ingin mencaplok laut Natuna Utara dengan klaim seluas dan sebesar sembilan garis putus-putus. Untuk merebut laut tersebut Tiongkok harus menghadapi negeri di selingkaran perairan a.l. Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia, sedangkan untuk menguasai Laut Azov Rusia cukup menghadapi satu negara: Ukraina.

     Langkah selanjutnya yang dilakukan Tiongkok yakni berekspansi besar-besaran atas kekuatan armada perang laut PLA di Teater Selatan. Sama yang dilakukan Rusia dengan Armada Laut Hitamnya. 

    Strategi jitu Amerika Serikat tentu mengetahui titik lemah pertahanban Tiongkok, pertama-tama akan menyerang Armada Tiongkok di perairan Natuna Utara, cq pangkalan laut di selatan Kamboja. Itulah mengapa "ngototnya" Tiongkok berusaha mendahului lawannya dalam membangun garis pertahanan yang kuat jika diserang dari wilayah perairan ini, dan dengan "sembilan garis putus-putus" keadaan itu ingin diubahnya menjadi benteng pertahanan laut demi menangkal serangan dari pihak manapun melalui jalur yang satu itu. 

     Garis pertahanan atas serangan terhadap negeri Tirai Bambu dari Timur cukup dengan tameng laut berupa penguasaan atas Selat Taiwan dan sekitaran perairan Korea, Jepang. 

     Demi jaminan keamanan itulah alasan kuat bagi Tiongkok mewujudkan "nine dash line", tanpa mewujudkan "sembilan garis putus-putus" maka garis pertahanan armada teater selatan PLA Tiongkok menjadi rentan dan akan mudah diserbu dari jalur laut yang satu ini.

     Sekian untuk sekali ini.

*****