Ramalan
Ronggowarsito tentang perang dunia dagang
mbah subowo
Amerika S. giat-semangat
melancarkan Perang Dunia Dagang melawan Tiongkok demi membuktikan dirinya tetap
negeri adidaya yang pantas berjaya di bidang ekonomi. Tidak diragukan lagi dan
diakui negeri lain, AS memang petahana adidaya militer di planet bumi.
Perang dunia dagang sejak
2018 yang tengah dikobarkan AS untuk menyerang Tiongkok tentu dengan satu
tujuan mempertahankan hegemoni militer dan ekonomi di planet Bumi.
Para pakar Barat
telah memprediksi dalam satu dekade ke depan Tiongkok nyaris menyalip AS
merebut posisi sebagai adidaya ekonomi. Masih hafal dengan “belt and road” yang
terus maju berkembang? Sukses itu tidak boleh terjadi, bukan?
AS yang sudah lama mengincar negeri Komunis memang
sedang menunggu waktu yang tepat. Ibarat penembak jitu sudah lama mengincar
sasaran yang terus bergerak.
Paman Trump yang
sejak kampanye pilpres telah menggaungkan berbagai isu kebijakan “aneh” ke depan
a.l.: membangun tembok perbatasan Mexico-AS, memulangkampungkan investasi
teknologi perusahaan AS di mancanegara, kembalikan investasi hanya berada di
negeri AS sendiri, dan menyeimbangkan defisit neraca perdagangan bersama negara
lain dengan cara apapun juga.
Paman Trump memang
pede, akan tetapi tentu ada batasannya, jika berlarut-larut, tak ada
percepatan, tak kunjung selesai tuntas, tentu ancaman resesi dalam negeri AS
akan memeluk negeri adidaya itu.
Andai dan tatkala AS
menunggu terus hingga Tiongkok kolaps morat-marit dalam segi politik, ekonomi,
dan kestabilan dalam negeri, maka itu hanya membuahkan kecele belaka.
Negeri-negeri Asia, Afrika, dan Amerika Latin terkenal mampu bertahan hidup
dalam kondisi paling buruk sekalipun.
Rencana jangka
panjang Negeri Tirai bambu memang mengumpulkan pundi-pundi dari arus
perdagangan dengan negeri lain yang membutuhkan produksi massal skala raksasa
hasil kerja Rakyat Tiongkok.
Para pakar yang
mendampingi Paman Trump tentu sudah memberikan tanda agar sang Presiden
memberikan sinyal hijau kepada para sniper yang bersiaga mengincar sasaran
sejak lama. Bukankah pencegahan lebih baik daripada mengobati, demikian
kira-kira pikir Paman Trump demi kejayaan AS.
Tiongkok negeri
Hybrid setengah komunis setengahnya lagi kapitalis, mampukah bertahan dari
gempuran resesi kelak?
Garis takdir akan
membuktikan dirinya sendiri seiring berdetaknya waktu.
Berikut ini prediksi
dari seorang murid nujum masyhur Jayabaya yang memiliki sekadar relevansi
terjadinya perang dunia dagang. Inilah beberapa bait
syair prediksi Ronggowarsito yang hidup pada abad kesembilan belas Masehi
(1800-an):
Tahun windu kuning
kencono ana wewe putih gegamane tebu wulung arsa angrebaseng wedhon
(Ronggowarsito, 1800-an)
Kelak di masa depan
sebuah negeri dengan julukan wewe putih negeri Rusia yang memiliki senjata
semacam rudal/roket akan mengalahkan negeri kulit putih lainnya dengan julukan
wedhon. (Britania Raya berulang kali menyebut Rusia sebagai kerajaan setan,
semacam setan wewe gombel berkelir putih). AS yang juga negeri berpenduduk
mayoritas pendatang bangsa Eropa, juga berkulit putih (bule), julukan wedhon
pantas juga!
Rusia Berjaya dengan
rudal-rudalnya semacam S-400 bentuknya seperti batang tebu wulung yang tampak
gelap.
Kembali ke awal
tulisan, Perang dunia dagang yang terus berkelanjutan dan menyebar ke penjuru
dunia antara negeri Paman Sam melawan Paman Mao dalam prediksi Ronggowarsito
berbentuk sanepan di atas yang akan keluar sebagai pemenang akhir ternyata
adalah Paman Lenin.
Sekian untuk sekali
ini.