Ramalan Joyoboyo tentang perjalanan angkasa

Ramalan Joyoboyo tentang perjalanan angkasa
mbah subowo
Wahana angkasa yang kita kenal hingga detik ini a.l.: balon udara, helicopter, pesawat terbang, drone, roket, dan seterusnya. Upaya perjalanan dengan wahana yang bisa bergerak setara kecepatan cahaya pun telah diupayakan umat manusia.
     Kelak mereka akan mampu menempuh perjalanan antarplanet di tatasurya, bahkan mengarungi antargalaksi dalam hitungan jarak jutaan tahun cahaya.
     Berbagai pertanyaan menyelubungi para pakar angkasa, mengenai satu hal: keberadaan selain penghidupan di bumi.
     Para pakar angkasa selanjutnya berimajinasi: adakah alien telah berhasil menggapai teknologi berkecepatan cahaya untuk mengunjungi kita?
     Ada juga pakar terkini punya pendapat kontroversial menganggap bahwa bumi dan seisinya hanyalah jebakan dalam game digital para alien.
     Para pakar lain lagi berimajinasi: andai mereka (alien) pernah mengunjungi bumi… Itu pun bisa dipertanyakan lagi kapan tepatnya mereka (pernah) eksis di alam semesta?
     Mungkin dan barangkali jutaan tahun silam alien pernah berkunjung hingga ke bumi…. Akan tetapi mereka telah punah sekian juta tahun yang silam juga.
     Soal wahana perjalanan di angkasa, semua berawal dan berujung dari andal-andal teknologi yang dikuasai beberapa gelintir Negara maju. Kabar terkini sebentar lagi manusia akan menjelajah tatasurya diawali dari kunjungan (lagi) ke Bulan, dan dilanjutkan menuju Mars….
     Perjalanan yang memakan waktu bertahun itu pun banyak kendala khususnya kesehatan para angkasawan. Sekali lagi para pakar menimbang-nimbang beragam wahana yang bisa mempersingkat waktu perjalanan. Realistis teknologi yang dikuasai saat ini mulai dari pembangkit tenaga listrik berupa baterai dengan sumber tenaga dari fisi nuklir. Dan roket jumbo sebagai tenaga pendorong tatkala lepas landas maupun bermaneuver di angkasa.
     Pilihan teknologi pendorong pesawat angkasa yang dalam status hipotesa: pendorong laser, emdrive, dan gabungan keduanya.
     Sebagai gambaran terkini realitanya penggunaan mesin pendorong bekerja atas dasar reaksi kimia masih digunakan tatkala “dibutuhkan” dalam penjelajahan angkasa.
     Kita ketahui teknik “terbang” wahana luar angkasa masih menggunakan sistem katapel ditenagai gaya gravitasi antarplanet. Hanya untuk pindah-pindah orbit dari satu pusat gravitasi ke pusat gravitasi lainnya (planet-planet maupun bintang-bintang) tatkala itulah dibutuhkan roket pendorong konvensional.
     Untuk perjalanan sejauh ke Mars, tentu dibutuhkan “menyalakan” roket berkali-kali hingga tiba di tujuan. Dan tentulah roket serba jumbo yang harus dibangun untuk perjalanan sejauh itu.
     Sebagai sumber listrik di dalam pesawat untuk berbagai navigasi maupun penunjang kehidupan untuk wilayah “dekat” bisa mengandalkan panel surya dengan sumber energy berasal dari matahari kita. Sedangkan untuk wilayah yang “gelap” atau perjalanan panjang sejauh ke Mars dan menunjang kehidupan para awak pesawar luar angkasa berikut ini yang diandalkan:    
     Para ahli optimis mengerjakan sumber tenaga yang tahan lama bertahun-tahun yakni tenaga nuklir berbasis isotop Pu 238 yang ajaib plus langka, boleh jadi masih jadi primadona dalam decade ini.
     Joyoboyo nujum masyhur dari bumi pertiwi delapan abad silam telah memprediksi perjalanan di awang-awang dalam satu bait syair:

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang

     Kelak di masa depan ada wahana buatan manusia yang bergerak di angkasa, barang, manusia, dan lainnya tentu bisa terbawa dengan mudah. Kala di masa itu tentu kehidupan sudah memasuki tahap jaman baru yang meninggalkan masa silam berabad dalam kesahajaan.
     Dengan kemampuan mengendalikan berbagai wahana angkasa itulah manusia kelak bisa menggapai planet, bintang, dan apapun itu yang berlomba berkerlipan dalam kegelapan angkasa di malam hari.
     Sekian untuk sekali ini.


*****