Misteri berabad: Kudeta Arok dan G30S
mbah subowo
1300 Saka.
Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung, tewas di tangan Kebo Ijo. Akan tetapi yang marak sebagai Akuwu Tumapel yang baru ialah Arok.
Arok yang notabene pemilik keris hasil karya Empu Gandring itu justru menjadikan
keris berlumuran darah tersebut sebagai barang bukti bahwa Kebo Ijo adalah si
pembunuh. Benarkah Kebo Ijo yang telah membunuh Tunggul Ametung? Pertanyaan
berabad itu bermetamorfosa menjadi misteri keris Empu Gandring yang menelan korban
tujuh generasi keturunan Arok.
1965 Masehi.
Letkol Untung cs menculik para jenderal untuk dihadapkan pada Presiden Sukarno. Akan tetapi faktanya para jenderal tersebut malah terbunuh
dalam proses penangkapan/penculikan. Benarkah para penculik yang menerima
perintah penangkapan itu yang telah melakukan pembunuhan?
Dari berbagai literatur dinyatakan bahwa Presiden Sukarno tidak
memerintahkan menangkap para jenderal apa lagi memberikan perintah untuk membunuh
mereka.
Pertanyaan puluhan tahun itu bermetamorfosa menjadi misteri, PKI-Partai Komunis Indonesia, tidak akan
bangkit lagi dalam kurun tujuh generasi. Kalau satu generasi dihitung rata-rata
25 tahun, berarti mungkin dibutuhkan waktu 175 tahun. Sesuai perhitungan maka
pada 2140 M, PKI mungkin baru bisa bangun dari tidurnya.
Arok saksi kunci peristiwa tewasnya Tunggul Ametung oleh
tangan Kebo Ijo. Benarkah Kebo Ijo bertindak atas kemauan sendiri? Siapa yang
memberikan peluang bagi Kebo Ijo untuk menancapkan keris karya Empu Gandring ke
tubuh Akuwu Tumapel itu? Mengapa yang digunakan untuk membunuh Tunggul Ametung
adalah keris milik Arok yang dipesannya pada Empu Gandring beberapa waktu lalu?
Dan sebenarnya keris tersebut oleh Empu Gandring sendiri dinyatakan belum
selesai sempurna dikerjakan proses pembuatannya.
DN Aidit Ketua CC PKI memiliki kewenangan membentuk Biro
Chusus yang selanjutnya dibenggoli Syam. Syam inilah yang memiliki kuasa khusus
dan tanpa batas atas BC, ia bertindak dengan mengatasnamakan Ketua CC PKI
tatkala memberikan perintah penangkapan para jenderal di atas.
Adakah perintah dari Syam kepada pasukan Cakrabirawa melalui
Komandan Pasukan Pengaman Presiden Letkol. Untung Syamsuri hanya berupa
perintah untuk menculik/menangkap para jenderal dan selanjutnya menghadapkan
pada Presiden?
Atau Syam Kamaruzaman yang juga memerintahkan untuk membunuh
para jenderal yang berhasil diculik, jika mereka (para jenderal) tidak mau
bekerja saja atau melawan? Atau pembunuhan itu atas inisiatif sendiri dari pimpinan
pasukan penculik?
Kedua peristiwa di atas berpatut 750 tahun dengan hasil akhir
yang sama: penggantian rejim penguasa yang sah melalui cara-cara yang tidak
sah/inkonstitusional.
Sekian untuk sekali ini.
*****