Siapa capres 2014 "Tunjung Putih Semune Pudhak Kesungsang"?
Mbah Subowo bin Sukaris
Para capres (calon presiden) 2014 sebentar lagi akan dimunculkan oleh paling kurang tiga poros partai koalisi. Dua di antara capres yang pasti maju yakni Aburizal Bakrie dan Joko Widodo, keduanya diusung oleh dua partai besar pemenang pileg (pemilu legislatif) 2014 yang belum selesai dihitung resmi itu.
Capres lainnya di luar kedua nama di atas belum jelas siapa nama-nama yang akan diajukan oleh poros-poros partai koalisi. Pembentukan partai koalisi masih menunggu hasil penghitungan suara resmi pileg oleh KPU. Mereka para capres "ngebet" yang nasibnya belum jelas karena terganjal "presidential threshold" itu adalah "Win-HT", "Prabowo", dan "sang pemenang konvesi Partai Demokrat".
Kita kembali pada judul di atas, "Tunjung Putih Semune Pudhak Kesungsang" yang terjemahannya "Tunjung Putih yang masih tersembunyi alias si Satria Piningit Tunjung Putih". Istilah ini terdapat dalam ramalan Joyoboyo yang bersumber dari Kitab Musarar Jayabaya. Kitab Musarar Jayabaya yang bernuansa islami konon dianggap palih sahih dibandingkan ramalan versi lainnya. Tokoh pemimpin masa depan menurut "Kitab Musarar" ini kelak akan muncul dan menjadi ratu adil bagi seluruh bangsa Indonesia dan bahkan juga bagi seluruh dunia.
Membandingkan dua capres yang pasti maju di atas dengan ramalan "Kitab Musarar Joyoboyo" tentang Tunjung Putih si Satrio Piningit. Berikut ini sekadar telaah berdasarkan ramalan masa silam sebagai alternatif telaah yang umumnya berdasarkan hasil survai.
Aburizal Bakrie adalah "Tunjung Putih Semune Pudhak Kesungsang"
1. Aburizal Bakrie (ARB) adalah seorang muslim yang taat dan baik.
Aburizal Bakrie bukan "Tunjung Putih Semune Pudhak Kesungsang"
1. Sejak era Orde Baru nama Aburizal Bakrie sudah dikenal luas, jadi dia bukan Satria yang masih disembunyikan/tersembunyi.
Joko Widodo/Jokowi adalah "Tunjung Putih Semune Pudhak Kesungsang"
1. Joko Widodo sebelumnya hanya orang biasa saja jadi belum dikenal oleh kalangan luas, ia masih tersembunyi alias Satria Piningit.
2. Joko Widodo sehari-hari selalu berpakaian kemeja putih seperti Tunjung Putih yang memang berpakaian putih-putih, pakaian para ulama.
3. Joko Widodo seorang muslim yang baik.
Jokowi bukan "Tunjung Putih Semune Pudhak Kesungsang"
1. Jokowi bukan calon raja melainkan ia hanya calon presiden.
2. Jokowi belum tampak blusukan ke wilayah pelabuhan laut. Semasa pemerintahan Tunjung Putih diramalkan bakal bekerja sama dengan para nakhoda.
3. Jokowi bertubuh kerempeng, padahal dalam ramalan itu Tunjung Putih sesosok pria yang gagah dan tampan.
4. Jokowi hanya berkedaton di Jawa saja tidak memiliki kedaton di Mekah.
*****