Ramalan Jayabaya, "Benua Atlantis diisi manusia pertama kali"

Ramalan Jayabaya, "Benua Atlantis diisi manusia pertama kali"

Subowo bin Sukaris

Ramalan Jayabaya selalu memprediksi apa yang bakal terjadi kelak di masa depan, dan satu-satunya yang meramalkan masa silam adalah, "sejak pulau Jawa diisi manusia untuk pertama kalinya, kemudian pulau Jawa diisi manusia untuk kedua kalinya selama 2100 tahun yang terbagi dalam tiga periode 700 tahun pertama, kedua, dan ketiga. Maka terjadilah kiamat besar yang berarti terjadinya pemurnian bumi kembali, dan pulau Jawa akan diisi manusia untuk ketiga kalinya." Tatkala sang Jayabaya hidup dan menubuatkan hal itu dengan jelas disebutkan bahwa saat itu merupakan periode kedua "manusia mengisi pulau Jawa". Tentu beliau memang tidak begitu rinci menggambarkan bagaimana keadaan manusia pertama yang mengisi pulau Jawa. Jawabannya atas pertanyaan mengenai manusia pertama yang mengisi pulau Jawa didapatkan dari Plato, seorang filosof Yunani dan Profesor Santos dari Brasil yang secara gamblang mengemukakan teorinya yang paling masuk akal ialah "benua Atlantis" adalah kepulauan Nusa Antara, kepulauan di antara dua benua dan di antara dua samudera.
      Sebelum terjadinya jaman es atau pleistocene, benua Atlantis keadaannya aman tenteram, kebudayaan mereka telah maju akan tetapi berbeda dibandingkan jaman modern ini, walahualam. Meminjam referensi sorang wanita Barat yang menggambarkan masa Atlantis itu, kira-kira mereka adalah manusia unggul yang mampu berkomunikasi dengan telepati, mampu menggunakan kemampuan energi otaknya untuk membuat benda-benda bekerja bak sebuah mesin modern.
      Maka pada suatu hari kehidupan aman tenteram di benua Atlantis itu dikejutkan secara tiba-tiba oleh meletusnya hampir semua gunung berapi yang berada di wilayah seluas benua Australia sekarang itu. Debu yang mengepul ke angkasa pada akhirnya menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga menghalangi sinar matahari. Jaman es pun datang, seluruh dunia membeku, sebagian besar makhluk hidup termasuk manusia Atlantis punah, walau demikian tentu masih ada makhluk hidup yang dapat selamat hingga jaman es berakhir. Sinar matahari yang terhalang awan dan debu beku di angkasa itu pun setelah beberapa tahun bertahan, keadaan kembali berubah yakni sekali lagi terjadinya letusan gunung-gunung di Atlantis untuk kedua kalinya yang merontokkan angkasa penuh es yang menyelimuti segenap penjuru bumi. Sinar matahari pun pada akhirnya dapat menerobos masuk ke permukaan bumi, yang dengan sendirinya mencairkan es di seluruh permukaan bumi, tentu saja di sekitar wilayah kutub utara dan kutub selatan tetap beku seperti sediakala. Permukaan laut di seluruh bumi mulai naik ke daratan, hampir berubah seluruh daratan di bumi, dan  benua Atlantis yang dulu seluas benua Australia itu telah berubah bentuknya terpecah-pecah menjadi kepulauan yang berserakan di khatulistiwa dan manusia modern menyebutnya Nusa Antara, kepulauan di antara dua benua.
      Jayabaya menyebutkan periode modern abad keduapuluh satu saat ini merupakan bagian dari 2100 tahun kedua, maka setelah periode kedua itu berakhir akan terjadi sesuatu bencana baru bisa saja akibat pemanasan global akan tetapi bisa juga yang sebaliknya mengulangi dua periode sebelumnya yakni diperkirakan akan kembali ke jaman es lagi, nubuat yang mendukung kembalinya periode jaman es salah satunya berasal dari uga wangsit Prabu Siliwangi yang menubuatkan, "Gunung Gede dan tujuh gunung lainnya akan meletus di masa depan," dan sesuai nubuat Jayabaya, "Maka itulah awal pulau Jawa yang juga berarti Nusa Antara akan diisi manusia untuk ketiga kalinya."

****