Ramalan Joyoboyo: Invasi pasukan alien UFO terhadap Planet Bumi
mbah subowo bin sukaris
Planet Bumi yang mungil memiliki peran istimewa sebagai penyeimbang tatanan alam semesta raya. Mengapa? Karena di bumi terdapat sebangsa makhluk cerdas, yakni manusia, atau homo sapiens. Makhluk cerdas yang memiliki intelijensi tinggi ini memiliki kodrat berbuat kebaikan sekaligus kejahatan terhadap planet sendiri. Dengan teknologi atom yang mereka kuasai, maupun teknologi baru yang lebih ramah lingkungan maka kelak mereka mampu mengubah benda angkasa yang berukuran beberapa kilometer persegi sampai sebesar planet menjadi layak huni dan selanjutnya menguras kekayaan yang berupa bahan tambang penting dan berharga jika dibawa ke bumi.
Sejauh ilmu pengetahuan yang sampai saat ini berhasil dikuasai maupun sedang dipelajari oleh para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, bahwa belum ada bukti apapun yang menunjang ke arah ditemukannya planet kembaran bumi, dan juga sosok cerdas lain di alam semesta. Adakah mereka? Pertanyaan itu semakin sulit dijawab di jaman modern ini, karena ketatnya disiplin akademis dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun dalam ilmu filsafat.
Berikut ini ada sebuah syair bernuansa ramalan oleh Sri Aji Joyoboyo dari abad kesebelas masehi yang mengisahkan kedatangan armada pasukan asing ET (extra-terrestrial) dari angkasa luar yang jumlahnya cukup besar dan diperkirakan menggunakan teknologi yang memanfaatkan komet yang sudah direkayasa sebagai kapal induk bagi tumpangan pesawat-pesawat mereka. Tujuan mereka diperkirakan untuk mengembalikan kedudukan planet bumi manusia yang penting bagi keseimbangan alam semesta. Barangkali kedatangan mereka itu tatkala sedang terjadi kekacauan dahsyat di bumi berupa bencana alam skala besar akibat ulah manusia sendiri selama ratusan tahun yang langsung maupun tak langsung pada akhirnya menimbulkan terjadinya global warming (pemanasan global planet Bumi).
sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa
ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener
lawase pitung bengi,
parak esuk bener ilange
bethara surya njumedhul
ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener
lawase pitung bengi,
parak esuk bener ilange
bethara surya njumedhul
Konon kedatangan dewa berbadan manusia itu di planet Bumi kelak itu ada hubungannya dan atau ditandai dengan pergerakan barisan besar "lintang kemukus" selama tujuh hari tujuh malam berasal dari Selatan Khatulistiwa menuju ke Timur. Walau sebenarnya mereka terus bergerak tiada henti tentu saja di pagi hari tatkala sang mentari muncul sampai pada ia tenggelam di petang hari, benda angkasa yang terus bergerak itu tak akan tampak dari permukaan bumi.