Ramalan Joyoboyo "Satrio Piningit"
mbah subowo bin sukaris
Pasca goro-goro besar melanda planet bumi (antara lain terjadi kiamat bumi, perang besar, perang dunia, serangan akibat jatuhnya benda angkasa, badai matahari, bencana alam yang terus-menerus), dan kemudian pulihnya jagad bumi manusia seperti sediakala menjadi normal kembali, maka tatkala itulah akan tampil ke depan memimpin rakyat Nusantara: sang Ratu Adil sejati atau yang lebih populer ngepop disebut "satrio piningit", "satria piningit", ataupun "satrio pinandito sinisihan wahyu".
Sang pemimpin yang memang adil bijaksana ini akan didampingi titisan atau reinkarnasi terbaru Sabdo Palon yang berwujud dalam wadag/tubuh seorang manusia dan bukan dalam wujud sebagai makhluk halus, mereka berdua dan bersama bahu-membahu tampil guna memimpin kejayaan Nusantara dan bumi selatan yang berpenduduk bangsa kulit berwarna. Sedangkan bangsa kulit putih dan bangsa berkulit kuning bukan menjadi urusan beliau. Demikian garis besar ucapan langsung dan asli Sabdo Palon tatkala muncul pertama kali setelah menghilang selama limaratus tahun sejak runtuhnya Majapahit. Sebagai catatan: Sabdo Palon limaratus tahun yang silam merupakan tokoh penasihat prabu Brawijaya. Sedangkan Sabdo Palon pada era 70-an ini seorang rakyat biasa yang menjadi guru spiritual bagi kalangan terbatas akibat blokade Orde Baru.
Sesuai ramalan Joyoboyo bersinggungan munculnya sang Ratu Adil atau yang populer disebut "satria piningit" atau "satrio piningit" dan juga sesuai menurut uga wangsit Prabu Siliwangi tentang pendamping Ratu Adil ("Satrio Piningit") yakni pemuda berjanggut, dan juga sesuai ucapan Sabdo Palon di atas dengan sendirinya kedua tokoh pemimpin Nusantara tersebut adalah dwi-tunggal satu sama lain saling melengkapi dan tidak saling bertentangan. Tugas atau peran Sabdo Palon ialah mengadakan "fit and propher test" terhadap "Ratu Adil" cq satrio piningit. Sejak pertama muncul Sabdo Palon pada era 70-an sudah menyediakan kursi singgasana kosong, dan barang siapa sanggup duduk di atas singgasana kosong itu maka dialah yang layak diangkat sebagai raja. Sebagai gambaran struktur negara modern Sabdo Palon akan berperan sebagai "yudikatif" sekaligus "legislatif", Satrio Piningit (yang dimaksud di sini adalah Ratu Adil) memegang tampuk pemerintahan "eksekutif".
Sabdo Palon memang telah muncul akan tetapi Ratu Adil "Satrio Piningit" belum ada atau belum maju ke hadapan Sabdo Palon. Mengapa? Ratu Adil "Satrio Piningit" belum menerima wahyu Illahi atau pulung gaib wahyu keprabon karena memang belum tiba saat yang tepat. Kapan dan di mana keberadaan Sabdo Palon (yang tengah menghilang kembali) dan calon Ratu Adil "Satrio Piningit" memang belum ditemukan selama mereka belum muncul karena sebab besar atau goro-goro besar belum terjadi. Dalam teori revolusi mbah karl marx dan mbah lenin, "seorang pemimpin akan selalu muncul dengan sendirinya tatkala segenap rakyat sudah siap dan matang untuk mengadakan revolusi." Pemimpin revolusi tidak akan mengumumkan kapan memulai suatu revolusi, rakyatlah yang merasa kehidupannya penuh derita tiada akhir dan negara keterlaluan tetap membiarkan mereka, yakni tak peduli pada keadaan yang menyengsarakan bagi rakyat, sehingga pada akhirnya rakyat tidak lagi mempercayai negara. Tatkala itulah seorang pemimpin bakal tampil maju ke depan untuk memimpin rakyat yang sudah matang hendak mengadakan revolusi.
Berikut ini bait-bait yang menggambarkan kemunculan Ratu Adil "satrio piningit" yang dilontarkan oleh Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo dari Kediri pada abad keduabelas masehi (1100-an):
selet-selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun
sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu
bakal ana dewa ngejawantah
apengawak manungsa
sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu
bakal ana dewa ngejawantah
apengawak manungsa
Kelak menjelang tutup tahun sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu (1988 Saka atau 2066 Masehi). Akan muncul dewa turun ke bumi yang berwujud seorang manusia (Ratu Adil yang secara populer disebut "Satrio Piningit").
****