CCPKI Kritik Otokritik


Kritik Otokritik CCPKI

     
Dokumen terakhir yang ditinggalkan oleh anggota Politbiro CCPKI sebuah manuscript kritik otokritik atas nama salah satu anggota politbiro Sudisman yang dibacakan di muka sidang Mahmilub. Beberapa lama berselang telah terjadi bulan-bulan pemburuan anggota PKI dan pendukung Bung Karno terjadi di seantero Jawa dan luar Jawa. Kegiatan keempat anggota politbiro yakni Nyoto, MH Lukman, Sudisman, dan Oloan Hutapea minus sang Ketua Politbiro  CCPKI (D.N. Aidit sudah berangkat ke Jawa Tengah untuk membangun basis MMC [Merapi Merbabu camp]) di waktu bersamaan ialah menyusun otokritik tersebut di atas yang dilakukan di suatu tempat tidak jauh dari kantor Deparlu di ibukota. Keempat anggota politbiro itu masih sempat berkumpul secara sembunyi satu demi satu maupun bersamaan dan kemudian masing-masing menghilang untuk menghindari penangkapan-penangkapan yang gencar dilakukan oleh Angkatan Darat.
    Mereka bahkan masih dapat memantau keadaan dan perkembangan politik dan gerakan-gerakan massa yang mulai gencar berusaha menumbangkan rejim Soekarno dan digantikan oleh pihak militer sendiri dengan memobilisasi segenap alat-alat propaganda dan kekuatan massa yang berhasil dihimpun dalam kampanye melenyapkan komunisme dari Nusantara sesuai kehendak Amerika Serikat dan sekutunya.
Sakirman, Nyoto, Aidit, Oloan, dan Lukman
    Hingga satu demi satu anggota politbiro ditangkap dan ada juga yang langsung ditembak mati tanpa sidang pengadilan. Salah satu yang terus berjuang secara militer adalah Oloan Hutapea yang menganggap gerakan bersenjata dan perang rakyat adalah jawaban yang tepat untuk menghadapi kekuatan militer yang sedang ganas-ganasnya pada waktu itu. Oloan membangun basis di Blitar Selatan, yang akhirnya juga dapat ditumpas oleh militer dan penduduk setempat dengan sistem pagar betis. Operasi Trisula memang melenyapkan kekuatan bersenjata terakhir dari Partai Komunis Indonesia.
    Otokritik tersebut sering dianggap ditulis di Republik Rakyat Tiongkok, hal itu adalah tidak benar sama sekali. Sudisman yang berani tampil mempertanggungjawabkan semua kegiatan PKI di masa itu menyatakan bahwa PKI secara organisatoris tidak terlibat langsung maupun tidak langsung dalam gerakan 30 September. Bahwa sebagian pimpinan Politbiro terlibat dalam gerakan September itu adalah menjadi tanggung jawab yang bersangkutan secara pribadi.