Ibarruri Putri Alam anak sulung d.n. Aidit




Ibarruri Putri Alam

anak sulung 

Ketua Comitte Central
Partai Komunis
 Indonesia

D.N. Aidit
Ibarruri, anak sulung ketua PKI (1948-1965) D.N. Aidit, sepanjang usianya yang 56 tahun (2006) sekarang, cuma 8 tahun hidup di tanah-airnya sendiri. Pada usia 8 tahun (1957) orang-tuanya mengirimnya ke luar negeri untuk sekolah. Sejak 1957 sampai 2004 dia hanya pulang libur 3 bulan ke tanah-air, yaitu di tahun 1962 dan 1965. Kekuasaan rejim Orde Baru tidak memungkinkan dia pulang ke tanah-air dengan cara mencabut paspornya. Kini dia bermukim di Paris.
    G30S-1965 meletus ketika ia berusia 16 tahun, pada saat itu ia masih di peringkat sekolah menengah di Moskow. Sesuai hukum di Indonesia semasa Orde Baru dan Golkarnya Jend. Suharto, maka Ibarruri menurut jargon Kopkamtib, "patut diduga, tidak bisa tidak, langsung atau tidak langsung, pasti terlibat G30S/PKI. Dia tentu tahu dan harus bertanggung-jawab mengenai kudeta PKI itu". Akibatnya, selama 39 tahun sampai hari ini, Ibarruri terpisah dari tanah-airnya.
    Buku sederhana ini adalah sebuah renungan, kumpulan catatan yang berserakan selama melanglangbuana di rantau orang. Catatan-catatannya tidak berpretensi apa-apa, tidak berpolitik, tidak berpamrih menulis sejarah atau karya literer, melainkan curahan hati yang lugu terbuka, tanpa keluhan, tanpa amarah atau dendam, bahkan dia tetap dan selalu mengharapkan kehidupan sebaik-baiknya yang adil dan sejahtera bagi rakyat, bangsa dan tanah-airnya.

Ini bukan karya ilmiah, bukan juga discourse atau penjabaran sejarah, akan tetapi dia menjadi sebuah dokumen sosial yang penting dalam perjalanan bangsa dan sejarah Republik Indonesia.
***