Tokoh Betawi


Mohammand Hoesni Thamrin

Tokoh Betawi


Sekitar tahun 1930-an persahabatan dua tokoh nasionalis Indonesia Bung Karno dan M.H. Thamrin mewarnai dunia politik kelas atas. Tatkala Bung Karno dipenjarakan di Sukamiskin Bandung sahabatnya yang satu ini membantunya dengan cara apapun, berkunjung, memberikan kebutuhan hidup dan dorongan semangat.
Tokoh Betawi
    Thamrin yang berdarah Inggris ini memang seorang tokoh yang tidak segan-segan mengulurkan tangannya bagi siapa yang membutuhkan sedikit bantuan daripadanya. Hingga akhirnya pada suatu kali Pemerintah Hindia-Belanda yang tidak menyukai sepak-terjang M.H. Thamrin mulai mengawasinya dan membatasi kegiatannya di dunia politik. Pemerintah Kolonial Belanda agak berhati-hati menangani tokoh yang satu ini, walaupun jelas-jelas hubungan Thamrin dengan berbagai tokoh nasionalis sangat meresahkan bagi aparat Belanda yang gatal ingin meringkusnya dan menjebloskannya atau membuangnya ke luar Pulau Jawa. Belanda tidak sampai melakukan hal itu karena Thamrin yang mengetahui dirinya berada dalam pengawasan intel kolonial Belanda berusaha membatasi kegiatannya dan berusaha berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan tokoh nasionalis lainnya.
    Kedermawanan, dan keberaniannya  berpolitik membela tanah-air berikut perjuangan kaum nasionalis, membela kepentingan pribumi, dan membela Bung Karno terang-terangan menarik simpati dari rakyat banyak pada umumnya sebagai tokoh yang pantas untuk dikenang sepanjang masa. Tokoh ini sayang sekali tidak berumur panjang akibat tekanan Belanda yang terus mengawasinya segala geraknya yang dibatasi ini secara tidak langsung membikin Thamrin mengalami tekanan. Ia meninggal dunia sebelum Jepang menguasai Nusantara, dan tidak ikut merasakan proklamasi 17 Agustus 1945. Thamrin seandainya hidup sampai pada Indonesia merdeka dan sesudahnya bisa menjadi pendamping Bung Karno yang disegani oleh semua tokoh pejuang nasionalis dan sejarah akan lain jadinya daripada yang sekarang ini.
    Salah satu kerabat M.H. Thamrin ialah Maemunah Thamrin istri kedua Pramoedya Ananta Toer pujangga masyhur di Nusantara itu. 
    "Aku baru sekali ini melihat wanita yang secantik dia," kata Pramoedya Ananta Toer dalam hatinya sewaktu mengunjungi pameran buku yang dijaga oleh Maemunah Thamrin. Hubungan mereka pun berlanjut ke jenjang bahtera rumahtangga dan mereka dikaruniai lebih dari lima anak.

****
by Subowo bin sukaris
related post
Subowo bin Sukaris
hasta mitra Updated at: 2:38 PM